Makalah Holistic Nursing Care
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata
“holistik” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian “ciri
pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih
penting daripada satu-satu bagian dari suatu organisme”. Berdasarkan pengertian
kata holistik diatas maka istilah “pelayanan yang holistik” adalah pelayanan
yang bersifat menyeluruh, tidak terbagi-bagi. Pelayanan yang memandang,
memahami, mendekati dan memperlakukan manusia sebagai satu keseluruhan yang
utuh. Ini merupakan sebuah pengakuan bahwa hakikat manusia adalah memang
terdiri atas unsur-unsur dan aspek-aspek yang berbeda-beda (multidimensional),
namun demikian kepelbagaian itu tidak dipahami sebagai yang bersifat dikhotomis
(dapat dipisah-pisahkan atau saling dipertentangankan) ataupun hirarkis
(seolah-olah ada unsur yang lebih penting atau lebih mulia dari unsur lainnya).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah yang bertemakan
“ Aplikasi Holistic Nursing Care” adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Holistic
Care dalam keperawatan?
2.
Bagaimana aplikasi Parawat dalam Pelaksaan Holistic care?
1.3 Tujuan Masalah
Bagaimana
kita bisa dapat memahami dan bisa mengatasi masalah- masalah yang berhubungan
dengan kesehatan.
a)
Mampu mengetahui definisi dari Holistic Nursing
b) Mampu mengetahui contoh perawatan dalam
aplikasi Holistic Nursing Care
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Holistic Nursing
Care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang
terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik bermakna membangun
manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya,
estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya
phisically,tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually. Pengobatan Holistic
adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan
antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana
Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya
satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang
lainnya.
2.2 Sejarah Holistic Nursing care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah
holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and
Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang
mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan
cepat di tahun 70-an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di
tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno
kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa
manakah pertama kali ia dipraktekkan.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
2.3 Nilai Utama Perawatan Holistic
Nursing Care
1.
Filosofi dan Pendidikan
Menekankan
bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan
pengetahuan.
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset
2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset
Menekankan bahwa asuhan yang professional
didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh
prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
3.
Holistik Nurse Save Care
Keyakinan
bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan
dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu
alat sebagai proses penyembuhan seseorang.
4.
Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency
Menekankan pada perkembangan untuk
memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah
dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan
pasien.
2.4 Macam-Macam Cabang Penyembuhan
Holistic Nursing Care
1.HolistikTradisional.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib,sin-se,dukun,danlain-lain.
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib,sin-se,dukun,danlain-lain.
2.
Holistik Modern
Suatu
teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan
teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme.
Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopat hy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopat hy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.
3.Holistik
Moderen Antophaty
Ananopathy
adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi
dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat.
Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat
manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada apa yang tampak saja. Tehnik
yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat,
perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang
diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
2.5 Teknik Pengobatan atau
Penerapan Holistik Nursing Care
Pengobatan
Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta
ilahiah yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat
Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan
otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya.
2.6 Methode Pengobatan Holistic
yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :
1. Pengaturan Pola
hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan
berimbang
2.Rileksasi,dengankonsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
2.Rileksasi,dengankonsep Meditasi Penyembuhan
3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4. Silaturahmi Doktrin
5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal
7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
2.7 Tinjauan Teoritis Holistic
Nursing Care
Karya penting yang melandasi tahapan teori
keperawatan holistk seperti yang dikemukakan oleh Parse ( 1981 ), Newman ( 1986
) dan Watson ( 1998 ). Dalam teori holistik, semua organisme hidup dipandang
sebagai satu kesatuan yang utuh dan berinteraksi yang lebih dari sekedar jumlah
bagian- bagiannya. Menurut pandangan ini, setiap gangguan pada salah satu
bagian adalah gangguan pada keseluruhan sistem; dengan kata lain, gangguan
tersebut memengaruhi makhluk secara utuh. Oleh karena itu, perawat harus tetap
memandang makhluk sebagai satu kesatuan saat mengkaji salah satu bagian dari
individu dan memperhatikan bagaimana bagian tersebut berhubungan dengan lingkungan
luar dan orang lain.
Teori holistik menyebutkan bahwa kekuatan
alam perlu dijaga seimbang atau selaras guna mempertahankan kesehatan.
Kehidupan manusia adalah satu aspek alam yang harus selarasa dnegan bagian alam
lain. Ketika keseimbangan atai keselarasan terganggu, timbul penyakit. Banyak
budaya memegang kepercayaan kesehatan yang holistik selama berabad-abad.
Teori
Rosemarie Rizzo Parse
Pengenalan
Teori Parse ( 1981 ) :
a.
Teori Parse tentang manusia menjadi panduan bagi perawat dalam praktik mereka
untuk berfokus pada kualitas hidup seperti yang dijelaskan dan dijalani (Berman Snyder, 2010)
b.
Manusia menjadi teori keperawatan menyajikan alternatif pendekatan bio-medis
konvensional dan pendekatan bio-psiko- sosial-spiritual (tapi masih normatif)
dari kebanyakan teori keperawatan lainnya. (ICPS)
c.
Manusia menjadi teori mengemukakan kualitas hidup dari perspektif masing-masing
orang sebagai tujuan praktik keperawatan. (ICPS)
d.
Rosemarie Rizzo Parse pertama kali menerbitkan teori tersebut pada tahun 1981
sebagai teori "Man-living-health" (ICPS)
e.
Nama itu secara resmi diubah menjadi "the human being theory" pada
tahun 1992 untuk menghapus istilah "man", setelah perubahan definisi
kamus kata dari arti sebenarnya dari "manusia."
Pengembangan
Teori Parse
Manusia
menjadi teori dikembangkan sebagai teori keperawatan ilmu pengetahuan manusia
dalam tradisi Dilthey, Heidegger, Sartre, Merleau- Ponty, dan Gadamer dan Ilmu
Pengetahuan tentang Unitary Human Beings.
Asumsi
yang mendasari teori tersebut disintesis dari karya para filsuf Eropa,
Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty, bersamaan dengan karya para ahli teori
perintis Amerika, Martha Rogers.
Teori
ini disusun di sekitar tiga tema abadi: makna, ritme, dan transendensi
Asumsi
Teori Parse
Tentang
manusia
Manusia
hidup berdampingan sambil menggabungkan pola ritmik dengan alam semesta.
Manusia
terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, memikul tanggung jawab atas
keputusan.
Manusia
adalah kesatuan kesatuan, terus-menerus menyelundupkan pola hubungan.
Manusia
melampaui multidimensi dengan kemungkinan Tentang Menjadi Menjadi satu kesatuan
kesehatan manusia-hidup
Menjadi
proses irama manusia-jinak secara ritmis.
Menjadi
pola manusia untuk menghubungkan prioritas nilai.
Menjadi
adalah proses intersubjektif untuk mengatasi dengan kemungkinan.
Menjadi
manusia kesatuan yang muncul.
2. Teori Newman Betty Neuman ( Neuman, Fawcett,
2002 ), seorang perawat kesehatan komusitas dan psikolog klinis, mengembangkan
suatu model yang berdasarkan pada hubungan individu terhadap stress, reaksi
terhadap stess tersebut dan faktor rekonstitusi yang bersifat dinamis.
Rekonstitusi adalah kondisi adaptasi terhadap stresor.
3.
Teori Jean Watson Jean watson ( 1998 ) dalam (Taylor Melissa, 2016) mendefnisikan caring lebih dari
sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya
caring adalah idea moral dari keperawatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Aplikasi Holistic Nursing Care
Penerapan Holistic Nursing Care telah banyak
diterapkan dengan didukung oleh beberapa penelitian hasil riset.
Dalam artikel ‘Holistic Care Of Older
Lesbian, Gay, Bisexual, And Transgender Patients In The Emergency Department’
yang dilakukan oleh Melissa Taylor DNP MPH, Nancy Stephen Donatelli MS RN dan
Joan Sames PhD. Penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat.Dalam penelitian
ini diperkirakan ada 3 juta orang yang ada lebih tua dari 55 tahun
mengidentifikasi sebagai lesbian,gay,biseksual, atau transgender diAmerika
Serikat. Pada tahun 2030, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 6
juta. Orang dewasa LGBT yang lebih tua adalah populasi rentan dan beresiko
mengalami disparitas kesehatan yang signifikan.5,6 Marjinalisasi berkontribusi
terhadap peningkatan isolasi sosial, kesepian, pelecehan, kelalaian, kemiskinan, gizi buruk, dan
angka kematian dini .2,8 Internalisasi kadang - kadang korban jiwa seumur
hidup.
Orang dewasa LGBT menyebabkan rendahnya
harga diri dan meningkatnya risiko kecemasan, depresi, dan bunuh diri. 4
Analisis Perilaku Negara Bagian Washington 2003-2010 Sistem Surveilans Faktor
Risiko menunjukkan bahwa lesbian yang lebih tua, gay, dan biseksual memiliki
risiko kecacatan yang lebih tinggi, miskin kesehatan mental, merokok, dan
konsumsi alkohol berlebihan dibandingkan dengan heteroseksual. Lesbian dan
wanita biseksual memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular
dan obesitas. Gay dan Laki-laki biseksual memiliki risiko kesehatan fisik yang
lebih tinggi dan yang lebih tinggi hidup dalam isolasi daripada heteroseksual.
Pria biseksual melaporkan tingkat diabetes yang lebih tinggi dan tingkat yang
lebih rendah diuji untuk HIV daripada laki-laki gay. 9 laki-laki gay dan
biseksual juga memiliki tingkat skrining antigen prostat yang lebih rendah
dibandingkan dengan pria heteroseksual
Dalam artikel ‘Applications of and
Barriers to Holistic Self-Care in a Low-Income, High-Risk Obstetric Population’
yang dilakukan oleh Katherine Rhoades, BS a, , Sarah Telliard, BS a , Tiffany
Stanfill Thomas, MD b , Jennifer L. Barkin, PhD c. Penelitian ini dilakukan di
Georgia Tengah dengan empat kelompok yang berfokus dari kalangan berpenghasilan
rendah dan hamil. . Tiga puluh dua orang dewasa ibu hamil yang menghadiri klinik
kebidanan berisiko tinggi disertakan. Data yang terkait dengan perawatan diri
holistik diidentifikasi dan dikelompokkan menjadi satu dari tiga kategori:
penilaian wanita tentang perawatan diri, aplikasi perawatan mandiri, dan
hambatan untuk perawatan diri. Hasilnya disintesis dan dibandingkan dengan
hasil penelitian wanita postpartum yang sama kerangka analisis untuk memeriksa
praktik perawatan mandiri diterapkan.
Hasil: Meskipun wanita cenderung
memahami pentingnya perawatan diri, mereka mengalami kesulitan untuk
mempraktikkan semua bentu perawatan diri secara teratur karena kendala
keuangan, dukungan keluarga terbatas, komplikasi kesehatan karena highrisk
mereka status kebidanan, komitmen eksternal, dan perawatan anak dan tanggung
jawab rumah tangga. Aplikasi perawatan diri itu Biasanya murah dan sangat
dibutuhkan waktu daripada uang.Kesimpulan: Status sosial ekonomi tampaknya
mempengaruhi penerapan spesifik dan hambatan terhadap perawatan diri. Kesehatan
penyedia layanan harus menyadari sumber daya berbiaya rendah yang ada di
masyarakat yang dapat membantu calon dan baru ibu dalam merawat kebutuhan
emosional dan fisik mereka sendiri. Penyedia juga harus membahas pentingnya
perawatan diri dengan wanita selama periode perinatal. Upaya harus dilakukan
untuk mendidik administrator sekolah mengenai dampaknya permintaan spontan
untuk uang untuk kegiatan sekolah, persediaan, dan kunjungan lapangan dengan
anggaran keluarga.
Dalam artikel ‘Holistic Care for Pediatric Organ Transplant Recipients and Their Families During Their Dark Postoperative Recovery Stage in the Hospital’ yang dilakukan oleh F.C. Yanga , F. Jong Shihb , P.H. Tsengc , S.S. Wangd, and F. Jin Shihe. Desain kualitatif digunakan, dengan sampel purposif OTHP termasuk PL ahli bedah (OTS) dan kelompok keperawatan. Data dikumpulkan secara menyeluruh secara tatap muka wawancara dan dianalisis dengan menggunakan analisis isi. Hasil. Lima puluh lima subyek (39 perempuan, 16 laki-laki) berpartisipasi dalam proyek ini. Mereka termasuk 15 OTS dan 40 perawat. Perawat termasuk perawat terdaftar (n ¼ 27), praktisi perawat (n ¼ 5), dan asisten atau kepala perawat (n ¼ 8). Usia mereka berkisar antara 25 sampai 66 (rata-rata ¼ 38,4) tahun. Tiga puluh delapan (69%) memiliki pendidikan tinggi, dan 17 (31%) memiliki pendidikan pascasarjana. Masa kerja PL mereka berkisar antara 3 sampai 40 (berarti ¼ 23,8) tahun untuk OTS, dan 0,5 sampai 15 (rata-rata ¼ 4.10) tahun untuk kelompok keperawatan PL. Lima jenis kesulitan kepedulian adalah
melaporkan: (1) ancaman kegagalan PL, (2) kelebihan beban kerja, (3) tidak memadainya kolaborasi di dalam tim interdisipliner karena pendapat bedah dan perawatan yang tidak sesuai, (4) miskin komunikasi antara OTHP dan POTR, dan (5) kurangnya perawatan profesional PL yang kompeten.
Kesimpulan. Saran berikut dibuat untuk membantu meringankan tekanan OTHPs di memberikan perawatan holistik untuk POTR dan keluarga mereka selama DRE: (1) meningkatkan jumlahnya tenaga kerja OT berpengalaman dan penghubung profesional profesional, (2) menyediakan seminar kasus interdisipliner on-the-job yang sistematis dan lokakarya PL, dan (3) peningkatan perawatan kesehatan mental POTR dan membantu mengatasi tekanan mereka terhadap DRE.
3.2 Kesimpulan
Pengobatan Holistic
adalah, Pengobatan dengan menggunakan konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan
antara Jiwa dan raga, dengan method alamiah yang ilmiah, serta ilahiah, yang
mana tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat kompleks, dan
saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomati
terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi
fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan,
sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat,
dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat. Dan
Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas
kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan
penentu segala sesuatu, Allah SWT.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar